Bab 1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Kota Batu adalah salah satu kota penghasil kripik apel di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini merupakan daerah pertanian dan perkebunan yang subur. Banyak menghasilkan apel lokal berbagai jenis, sayur-sayuran dan bawang putih yang sempat menjadi primadona. Batu juga dikenal orang sebagai daerah wisata pegunungan yang sejuk. Batu mulai tumbuh sebagai kawasan hunian seiring masuknya perkebunan colonial pada pretengahan abad ke-19 di Jawa Timur.
Kota Batu mempunyai luas sebesar 202,800 km2 (20,280 ha). Pada Desember 2009, penduduknya berjumlah 166,882 jiwa. Kota Batu dibagi kepada tiga kecamatan dan 23 desa/kelurahan. Kecamatan-kecamatan di Kota Batu adalah Batu, Bumiaji, dan Junrejo.
Kota Batu adalah kota yang terkenal di industry kripik apel, dan industry tersebut digambarkan sebagai industri sangat berhasil. Berdasarkan keberhasilan ini, kota Batu membanggakan industri “agrowisata” kuat, yang memberi kepada turis kesempatannya melihat bermacam-macam proses di industri apel. Para wisatawan bisa berpengalaman memetik apel di kebun. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengucapkan dimuka umum bahwa Apel Batu adalah buah sangat hebat, dan bersaingan yang luar biasa dengan buah apel di seluruh dunia. Meskipun pernyataan itu, harga Apel Batu mahal dibandingkan saingan-saingan. Walaupun harga Apel batu mahal, apel tersebut tetap tak disukai sebagai makanan. Mayoritas apel batu menjadi baik “Jus Apel” maupun hasil lain antara lain “kripik apel”
b). Tujuan
mengetahui cara pengolahan kripik apel
mengetahui managemen dalam usaha kripik apel
mengetahui pemasaran kripik apel
mengetahui kendala-kendala dalam usaha kripik apel
mengetahui modal biaya yang dikeluarkan dalam usaha kripik apel
c) Manfaat
agar kita bisa melakukan usaha secara mandiri
kita bisa tahu bagaiman pemasaran kripik apel
kita bisa mengetahui rancangan usaha kripik apel
kita bisa mengetahui cara produksi serta pengolahannya